9 Tips Olahraga Pemulihan Cedera Agar Aman dan Cepat Sembuh

Melakukan olahraga pemulihan cedera banyak dilakukan untuk mempertahankan kebugaran. Tapi jika sedang mengalami cedera ringan, tentu tidak bisa olahraga sembarangan. Melainkan harus lebih berhati-hati supaya tidak menjadi masalah. Apabila tidak melakukannya dengan benar, bukannya sehat tapi menjadi cedera lebih berat. Tidak menutup kemungkinan sakitnya meluas dan semakin parah.

Termasuk mampu menyembuhkan kesembuhan membutuhkan waktu yang lama. Tubuh manusia faktanya memiliki mekanisme kerja tersendiri. Inilah alasannya saat mengalami gangguan seperti cedera akan muncul gejalanya tersendiri. Dari fakta tersebut, Anda bisa mengetahui cara olahraga yang tepat dalam pemulihan.

Tips Olahraga Pemulihan Cedera yang Aman Agar Tetap Sehat

Cedera menjadi masalah besar untuk pecinta kesehatan yang senang berolahraga. Ternyata walau sedang memulihkan rasa sakitnya, bukan berarti tidak boleh melatih tubuh. Tapi diwajibkan mengetahui tips latihannya supaya aman.

  1. Memulai dengan Intensitas Rendah

    Rahasia pertama melakukan olahraga pemulihan cedera yakni memulai dengan intensitas rendah. Latihan yang akan dilakukan tentu memiliki tahapan sendiri. Level intensitas bisa disesuaikan dengan tingkat keparahan nyerinya. Selain itu harus mempertimbangkan juga kesembuhan jaringan atau kebugaran.

    Untuk mulai beraktivitas berat tentu tidak bisa dilakukan dengan intensitas tertinggi. Melainkan mulai dari yang terendah karena membutuhkan waktu. Tidak ada salahnya memulai dengan gerakan termudah dan menghindari risiko pada tubuh. Anda tidak perlu memulai terburu-buru karena olahraga ringan tetap baik. Artinya tetap bisa menjaga kebugaran dalam kondisi sakit.

  2. Olahraga Harus Konsisten

    Mencoba olahraga pemulihan cedera dengan konsisten diwajibkan untuk menjaga kesehatan. Menghentikan semua aktivitas latihan saat nyeri terbilang tepat. Tapi saat masa pemulihannya tetap harus melakukan latihan walaupun ringan.

    Konsistensi juga disesuaikan dengan level rasa sakit atau cedera. Kalau perlu tidak berolahraga pada bagian tubuh yang nyeri. Misalnya punya sakit pada tangan, artinya bisa melatih tubuh bagian bawah dulu.

  3. Jangan Gegabah dan Rasakan Kemampuan Tubuh

    Tips terpenting yang wajib Anda dengarkan yakni jangan gegabah dan rasakan kemampuan tubuh. Dalam artian perlu mengetahui batas kemampuan latihan. Misalnya mengalami lelah dan nyeri tidak wajar, perlu segera berhenti.

    Sebagai olahraga pemulihan cedera, jangan memaksakan karena akibatnya kurang baik. Alangkah baiknya mempertahankan kebugaran dengan mengetahui kondisi tubuh. Walaupun merasa tertantang sekalipun tidak perlu memaksakan kehendak.

  4. Konsultasi dengan Dokter

    Untuk memastikan hasil berolahraga maksimal, tidak ada salahnya untuk konsultasi dengan dokter. Bahkan penting dilakukan sebelum melakukan semua aktivitas fisik. Tujuannya untuk mengetahui diagnosis terhadap kondisinya.

    Saat pemulihan pasca cedera pastinya rentan mengalami masalah lebih besar. Konsultasi dokter spesialis olahraga bisa membantu menentukan latihan yang aman. Kemudian dapat menjalankan program kebugaran yang tidak berisiko.

  5. Istirahat dan Kompres Bagian Sakit

    Walaupun terasa sembuh, bukan berarti rasa sakit setelah cedera hilang sepenuhnya. Jika disertai olahraga pemulihan cedera, perlu istirahat dan kompres bagian sakit. Hal ini disebut rest yang perlu dilakukan rutin.

    Selain itu dapat menggunakan kompres es pada jaringan nyeri setidaknya 15-20 menit setiap 1-3 jam. Manfaatnya yakni mengurangi bengkak, nyeri hingga keram. Jika memberikan compression dan elevation, memastikan sakitnya berkurang.

  6. Latihan Isometrik

    Melakukan latihan isometrik direkomendasikan karena mempertahankan kekuatan otot yang melemah. Misalnya melakukan Quad set hingga Hamstring set sebagai pilihan. Hal ini juga dapat dilakukan dengan intensitas seringan mungkin.

    Memanfaatkan sebagai olahraga pemulihan cedera cukup baik terutama jika sudah tidak berolahraga dalam waktu lama. Jika ingin meningkatkan intensitas dapat menunggu sampai berkurang nyerinya. Setelah sembuh total bisa tetap dilakukan.

  7. Maksimalkan Latihan Pasif dan Aktif

    Memaksimalkan latihan pasif dan aktif terbilang penting dilakukan oleh penderita cedera. Latihan pasif sendiri bisa dilakukan menggunakan bantuan orang lain. Misalnya untuk meluruskan, menekuk atau memutar bagian tubuh.

    Sementara itu kalau latihan aktif yakni dilakukan untuk menggerakkan bagian tubuh dekat wilayah sakit. Manfaatnya mempertahankan gerak sendi terjaga dan tidak membengkak. Latihan ini bisa dilakukan sendirian tapi harus perlahan.

  8. Gunakan Alat Pelindung

    Untuk memastikan keamanan olahraga pemulihan cedera, jangan lupa gunakan alat pelindung. Bentuknya bisa berupa penopang yang digunakan pada bagian tubuh sakit. Umumnya dapat digunakan saat berolahraga maupun waktu beristirahat. Untuk alat yang digunakan pastikan sudah sesuai dengan standar. Selain itu harus menurut rekomendasi dokter sehingga tidak berbahaya bagi cedera.

    Manfaat penggunaannya tentu memastikan juga rasa atau nyerinya dapat berkurang. Misalnya saat mengalami sakit pada bagian lutut, bisa menggunakan knee pad. Manfaatnya yakni menjaga lutut supaya tetap stabil dan pergerakan sendi terbatas. Proses pemulihan semakin baik karena menghindari masalah dislokasi.

  9. Olahraga Konsisten Setelah Sembuh

    Terakhir, Anda tetap disarankan agar olahraga konsisten untuk menguatkan tubuh. Walaupun telah sembuh bukan berarti tidak boleh melatih tubuh. Sebaliknya harus lebih giat yakni memulai dengan latihan secara ringan.

    Tidak ketinggalan harus mempertahankan keseimbangan saat olahraga agar cedera lain terhindarkan. Kuatkanlah seluruh bagian tubuh dengan latihan beban. Khususnya pada seluruh bagian tubuh untuk mempertahankan kekuatannya.

Hal yang tidak boleh Anda lupakan yakni sembuh total membutuhkan waktu. Artinya harus mengikuti prosedur tepat dan melakukannya dengan aman. Jadi, olahraga pemulihan cedera yang dilakukan dapat bekerja dengan baik.