Apa penyebab daya aki motor drop atau menurun lebih cepat? Apakah Anda sudah mengetahuinya? Jika belum dan kebetulan memiliki kendaraan roda dua di rumah, sebaiknya membaca informasi berikut karena sangat bermanfaat.
Anda bisa mengetahui penyebabnya, sehingga bisa mengantisipasinya agar akinya tidak cepat ngedrop dayanya. Padahal bagian kelistrikan yang satu inilah sangat penting untuk kendaraan bermotor. Jadi, memang harus merawat akinya dengan sebaik-baiknya.
Mengapa Daya Aki Motor Drop?
Aki kendaraan roda dua biasanya dipasang pada bagian dalam body atau rangka motornya. Tujuannya agar tetap terlindungi dari sengatan sinar matahari dan guyuran hujan terutama saat mengendarainya di jalanan.
Namun demikian, ada beberapa kondisi pada kendaraannya hingga menjadikan daya akinya cepat turun. Lalu, apa saja penyebab daya aki motor drop, bahkan hingga mati total? Berikut uraiannya yang perlu Anda sekalian ketahui.
1. Korsleting
Salah satu penyebabnya, yaitu korsleting yang bisa dikarenakan sekering putus atau pemasangan kelistrikan keliru. Jika kondisi seperti itu terus terjadi, maka daya akinya akan cepat turun hingga mati total.
Oleh karenanya, Anda sebagai pemilik kendaraannya harus lebih rutin mengecek bagian kelistrikannya agar tidak mengalami daya aki motor drop. Tujuannya bukan hanya untuk mencegah korsleting saja, tetapi juga mempertahankan akinya lebih tahan lama.
Caranya dengan mengecek beberapa lampu di motor yang mulai redup, berkedip-kedip saat dinyalakan, atau bahkan mati sendiri. Periksa saja kabel-kabelnya siapa tahu ada yang membuatnya korsleting. Atau mungkin di bagian panel akinya sendiri ada yang kurang rapat.
Kondisi konslet seperti itu cukup membahayakan, bukan hanya untuk kendaraannya saja, tetapi juga pengendaranya. Hal itu dikarenakan percikan bunga api bisa menyambar bahan bakar minyak (BBM) pada mesin hingga menyebabkan kebakaran. Maka dari itu, Anda sebagai pemiliknya harus lebih berhati-hati.
2. Beban Listrik Terlalu Besar
Penyebab daya aki motor drop lebih cepat berikutnya, yaitu beban listrik pada kendaraannya terlalu besar. Biasanya hal tersebut terjadi saat pemilik kendaraannya memasang beragam aksesoris terhubung dengan bagian kelistrikannya.
Jika jumlahnya terlalu banyak, memang efektif menyedot listrik dari accu motor. Padahal standar akinya hanya untuk menyediakan listrik untuk beberapa lampu serta elektrik starter saja. Sementara untuk aksesoris lainnya, sebaiknya tidak perlu memasangnya berlebihan.
Kecuali, Anda memasang accu tambahan pada motornya, sehingga bisa memasok listrik lebih banyak. Namun demikian, pemasangannya harus tepat dan sesuai dengan kondisi serta jenis kendaraan bermotornya. Jadi, memang perlu dikonsultasikan terlebih dulu kepada yang lebih kompeten di bidang ini.
Sebaiknya tidak perlu berlebihan dalam memasang aksesorisnya yang dapat memboroskan daya kelistrikan. Tidak perlu ikut-ikutan trend memodifikasi kendaraan yang hanya membuat ngedrop akinya. Jika menginginkan yang berestetika, tetap harus merencanakannya dengan matang.
3. Umur Akinya Cukup Tua
Memang benar, umur accu yang sudah cukup tua bisa menyebabkan dayanya cepat tekor hingga soak. Penyebab daya aki motor drop ini memang perlu diwaspadai terutama Anda yang membeli kendaraannya dalam kondisi bekas.
Anda harus menanyakan kepada pemilik sebelumnya perihal kondisi setiap sparepartnya, tidak terkecuali bagian akinya. Jika perlu, silahkan mengecek akinya langsung untuk memastikan umurnya sudah tua atau belum. Hal tersebut berkaitan dengan perawatan hingga pergantian aki motor.
Jika memang sudah berumur tua dan harus diganti, jangan menunggu lebih lama lagi untuk segera menggantinya. Namun jika diketahui masih layak pakai, tidak ada salahnya dicoba mencharging terlebih dulu akinya. Siapa tahu masih bisa dipakai, sehingga tidak perlu membelinya yang baru.
Jika sekedar charging accu saja, tentu tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Bahkan, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah dengan alat charger aki sesuai rekomendasi. Namun jika akinya sudah soak, mau tidak mau harus menggantinya dengan produk baru yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah di pasaran.
4. Kurang Pemeriksaan dan Perawatan
Para pemilik kendaraan roda dua juga jangan sampai melewatkan hal ini untuk mengantisipasi daya aki motor drop. Pemeriksaan bisa dilakan secara berkala seminggu sekali dengan mengecek kotak akinya beserta kabel atau panel-panelnya.
Sementara untuk perawatannya, perlu diketahui dulu jenis akinya apakah berjenis aki basah atau kering. Jika aki basah, berarti harus memperhatikan ketinggian air aki di dalamnya. Selain itu, perhatikan juga mur atau bautnya sudah berkarat atau belum.
Sementara untuk aki kering, biasanya perlu dibersihkan beberapa bagian akinya. Selain itu, jangan lupa mencharging akinya sesuai yang direkomendasikan. Dengan begitu, aki motornya bisa tahan lebih lama sekaligus dayanya tidak cepat ngedrop.
Pemeriksaan dan perawatan akinya bisa dilakukan sendiri di rumah dengan panduan yang bisa Anda dapatkan di konten video. Silahkan mencarinya secara online di dunia maya yang penting sumbernya terpercaya. Pastinya harus dilepas akinya untuk dicek menyeluruh, lalu bisa dipasang lagi.
Sekarang, Anda sekalian para pemilik kendaraan roda dua bisa lebih mengenal perihal aki. Salah satu sparepart sekaligus komponen kelistrikan yang penting untuk kendaraan bermotor. Selalu memperhatikan dan mengeceknya agar tidak mengalami daya aki motor drop lebih cepat.